JAKARTA: 15 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan memasuki Gaza, Palestina. Mereka akan melobi parlemen Mesir untuk tetap membuka jalur Rafah dan mengimbau faksi Hamas dan Fatah di Palestina untuk bersatu membentuk negara merdeka.
"Upaya DPR lebih ke penekanan aspek politik untuk bagaimana bisa sampai masuk ke Gaza. Selama ini Mesir susah membuka pintu Rafah. Akhir-akhir ini dilonggarkan karena tekanan internasional. Kita memperkuat agar jalur ini tidak ditutup kembali," ujar Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR M Najib Rabu (9/6).
Selain itu, ke-15 anggota DPR akan mengantarkan para relawan dari Medical Emergency Rescue Comittee (MER-C) yang membawa bantuan medis dan Komite Solidaritas untuk Palestina (Kispa) yang membawa bantuan nonmedis. Di Gaza nanti, mereka akan membangun rumah sakit Indonesia.
Anggota DPR di Palestina juga akan menemui parlemen Palestina.
"Parlemen Palestina kan terbagi 2, ada yang dikuasai Hamas yang tinggal di Gaza dan dikuasai Fatah yang tinggal di Tepi Barat dan Ramallah. Kita ingin mendorong persatuan Hamas dan Fatah dan membantu kemerdekaan Palestina dengan melibatkan dukungan internasional," kata dia.
DPR nanti bersama para relawan MER-C dan Kispa akan berangkat menuju Mesir. Kemudian mereka menuju Gaza melalui jalur darat via Rafah. Bagaimana dengan jaminan keamanan?
"Selalu ada risiko, karena tentara Israel itu tidak bisa diduga. Jaminan ada pada Yang Di Atas saja. Jaminan keamanan itu tidak menjadi prioritas dan tidak menjadi alasan kami untuk tidak ke sana. Kami mohon doanya pada masyarakat," tandas dia.
DPR akan berangkat tanggal 28 Juni 2010, pukul 00.00 WIB dan kembali ke Indonesia sepekan kemudian.(dtc)
"Upaya DPR lebih ke penekanan aspek politik untuk bagaimana bisa sampai masuk ke Gaza. Selama ini Mesir susah membuka pintu Rafah. Akhir-akhir ini dilonggarkan karena tekanan internasional. Kita memperkuat agar jalur ini tidak ditutup kembali," ujar Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR M Najib Rabu (9/6).
Selain itu, ke-15 anggota DPR akan mengantarkan para relawan dari Medical Emergency Rescue Comittee (MER-C) yang membawa bantuan medis dan Komite Solidaritas untuk Palestina (Kispa) yang membawa bantuan nonmedis. Di Gaza nanti, mereka akan membangun rumah sakit Indonesia.
Anggota DPR di Palestina juga akan menemui parlemen Palestina.
"Parlemen Palestina kan terbagi 2, ada yang dikuasai Hamas yang tinggal di Gaza dan dikuasai Fatah yang tinggal di Tepi Barat dan Ramallah. Kita ingin mendorong persatuan Hamas dan Fatah dan membantu kemerdekaan Palestina dengan melibatkan dukungan internasional," kata dia.
DPR nanti bersama para relawan MER-C dan Kispa akan berangkat menuju Mesir. Kemudian mereka menuju Gaza melalui jalur darat via Rafah. Bagaimana dengan jaminan keamanan?
"Selalu ada risiko, karena tentara Israel itu tidak bisa diduga. Jaminan ada pada Yang Di Atas saja. Jaminan keamanan itu tidak menjadi prioritas dan tidak menjadi alasan kami untuk tidak ke sana. Kami mohon doanya pada masyarakat," tandas dia.
DPR akan berangkat tanggal 28 Juni 2010, pukul 00.00 WIB dan kembali ke Indonesia sepekan kemudian.(dtc)
No comments:
Post a Comment