Friday, June 11, 2010

Hujan Akibatkan Jalan Di Rembang Rusak

Ilustrasi. (Foto: Dok)
REMBANG (KRjogja.com) - Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Rembang, bebetapa pekan ini mengakibatkan sejumlah ruas jalan antar Kecamatan dan antar Desa menjadi berlobang. Bahkan kondisinya cukup parah, menjadi kubangan air yang membuat repot pengguna jalan.
Hasil pantauan KRjogja.com di beberapa ruas jalan penghubung antar Desa dan Kecamatan di Kecamatan Sarang, seperti halnya jalur penghubung menuju Desa Lodan, terdapat banyak lubang di sepanjang jalan. Diantaranya, jalur sekitar lapangan Desa Sendangmulyo, Bonjor, Babak tulung dan Lodan wetan. Jalan yang selama hampir 5 tahun di hotmix itu perlu segera mendapat perbaikan dan perawatan agar arus transportasi antar desa tadi menjadi lancar.      
Wakhid (40) warga desa Bonjor menuturkan, beberapa kali kendaraan yang melintas jalur penghubung antar kecamatan dan desa itu sering mengalami musibah, berupa velg sepeda motor retak dan ban meletus. Biasanya terjadi pada pengendara sepeda motor yang bukan asli warga kecamatan Sarang.   
Ditambahkan, saat melintas di jalan yang rusak karena tak hapal dengan kondisi jalan, banyak pengguna jalan terjatuh setelah terjerembab di lobang yang kedalamannnya mencapai 10 cm dengan lebar 1,5 meter. Jalur yang hampir setiap hari dilalui puluhan pengguna jalan baik pengendara sepeda motor, mobil pribadi dan truk, kondisinya sangat mengkhawatirkan, perlu segera mendapat perbaikan.      
Kondisi jalan hot mix di sejumlah jalur antar Kecamatan lainnya juga mulai mengalami kerusakan. Jalur antara Landoh, Sekarsari kecamatan Sulang menuju Sumber misalnya, jalan hot mix yang semula mulus kini sudah berlubang. Meski sudah pernah ada penanganan, tetapi kerusakan di beberapa titik justru bertambah parah, kemudian jalur Sulang–Gunem kondisi jalan bergelombang. Jalur Sedan–Pandangan juga mulai rusak, karena hampir setiap hari dilewati truk truk bermuatan hasil tambang.    
Anwar (50) tokoh masyarakat warga Desa Grawan, Kecamatan Sumber mengatakan jalan yang rusak cukup membahayakan pengguna jalan pada waktu malam hari, terutama bagi mereka yang belum mengenal medan.       
Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Rembang, Rahardjo, ST mengatakan, jalan hot mix dibangun sejak tahun 2006 lalu dan diperkirakan tingkat keawetannya sampai 4 tahun, baru kemudian diadakan pemeliharaan rutin. ”Bisa saja sejumlah jalur rusak lebih cepat, karena bobot kendaraan yang melintas kerap kali melebihi ketentuan tonase. Bahkan ada yang sampai 10 ton, padahal bobot maksimal muatan sudah diatur hanya mencapai 8 ton saja,” jelasnya.      
Menurutnya, jika sudah muncul kerusakan, DPU akan segera memperbaiki, yang terpenting jangan sampai mengganggu keselamatan pengguna jalan. Tahun ini dana pemeliharaan jalan dianggarkan Rp 7,8 miliar, bukan hanya untuk jalan hot mix antar kecamatan saja, tetapi juga keseluruhan untuk ruas ruas jalan lain.    
Terpisah Kepada DPU Kab Rembang Ir Muyoko mengakui jika pihaknya sudah diajak koordinasi terkait kerusakan jalur pantura. ” Namun karena, ini jalan nasional, maka kewenangan di tingkat pusat,” jelasnya. (Ags)

No comments:

Post a Comment