Monday, September 27, 2010

Buffett: Resesi AS belumlah berakhir

Jakarta, Strategydesk - Miliuner Warren Buffet mengatakan ekonomi AS masih dalam resesi karena masih banyak orang dan bisnis yang kondisinya belum sebaik ketika sebelum krisis finansial.
Buffett mengatakan hal itu dalam wawancara dengan CBCB yang ditayangkan semalam. Pandangan Buffett itu berlawanan dengan pandangan lembaga bernama NBER yang mengumumkan resesi resmi berakhir pada Juni 2009.
“Secara logis, rata-rata orang Amerika masih berada di bawah kondisi normal, dalam hal pendapatan riil,” kata Buffett. Kita masih dalam resesi, dan belum bisa keluar darinya dalam waktu dekat, namun kita akan bisa,” tambahnya.
Buffett mengatakan NBER menggunakan definisi yang berbeda. Menurutnya, AS akan tetap dalam  resesi sampai PDB per kapita riil kembali ke level normal. Definisi resmi resesi yang digunakan ekonom adalah pertumbuhan negatif PDB selama dua kuartal berturut-turut.
Di awal 2008, Buffett adalah salah satu dari orang pertama yang mengumumkan resesi telah dimulai, berdasarkan pandangannya bahwa sebagian besar orang Amerika menghadapi kesulitan ekonomi.
Buffett juga menilai kondisi ekonomi melalui kinerja anak perusahaan Berkshire, yang bergerak di bidang pakaian, asuransi, furniture, perhiasan dan jasa jet korporat. Ia mengatakan bisnis membaik tapi dalam tingkat yang lambat.
Ia yakin ekonomi akan pulih melalui upaya pemerintah untuk merangsangnya digabungkan dengan kemampuan regeneratif kapitalisme AS.

No comments:

Post a Comment