
“Sebelum dikurangi biaya penyusutan, sebenarnya PDAM selama ini telah mencapai laba. Namun karena biaya penyusutan aset PDAM tidak hanya dari APBD kabupaten tapi juga APBN sehingga tanggungan beban PDAM sangat besar,” kata Isrok kepada Harian Jogja, Rabu (9/6).
Ditambahkan Isro, berdarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPKP, PDAM Kulonprogo telah dinyatakan sebagai perusahaan sehat. Sementara terkait belum adanya sumbangan ke PAD Kulonprogo, dikatakan Isro, saat ini dengan jangkauan pelayanan PDAM Kulonprogo masih mencakup 17% jumlah penduduk. Sementara berdasarkan surat edaran Mendagri disebutkan PDAM baru berkewajiban menyumbang PAD jika pelayanannya setidaknya telah mencakup 80% jumlah penduduk di Kulonprogo.
Sekda Kulonprogo Budi Wibowo mengatakan untuk membenahi kerugian di PDAM, diperlukan beberapa pembenahan salah satunya penyesuaian tarif, selain penekanan kebocoran hingga mencapai 20% dari saaat ini yang masih tercatat 23,9%.
“Kemungkinan akan dinaikkan sampai Rp600 permeter kubik menjadi sekitar Rp2.300 dari sebelumnya Rp1.700 permeter kubik,” kata Budi.
Ditargetkan Budi, kenaikan ini akan bisa dilakukan tahun ini sehingga PDAM bisa mencapai BEP. “Tapi ini masih belum final dan harus dikaji lebih lanjut. Nanti juga akan ada konsultasi public dulu terkait soal kenaikan ini,” tambah Budi.
Terpisah Kabag Pelayanan Pelanggan PDAM Kulonprogo Jumantoro mengatakan untuk mencapai BEP yang diinginkan dengan kondisi PDAM saat ini idelanya kenaikan yang dilakukan minimal Rp700- Rp800. Sehingga tarif baru PDAM berkisar Rp2.400 – Rp 2.500 permeter kubik.
Kenaikan tarif selama ini cenderung tak dilakukan PDAM Kulonprogo dengan alasan melihat kemampuan daya beli masyarakat. “Kami ini sebagai sebuah perusahaan yang bergerak pada pelayanan publik. Jadi selama ini kenaikan tarif belum bisa dilakukan karena melihat ke kondisi masyarakatnya,” kata Isro.
Upaya penekanan kebocoran baik di pipa transmisi dan water meter sendiri akan dilakukan bertahap sesuai kemampuan yang ada. Isro mengatakan selama ini pihaknya selalu melakukan gerak cepat jika ada laporan kebocoran.
“Peremajaan pipa akan terus dilakukan karena usia pipa PDAM sendiri di Kulonprogo rata-rata sudah berusia 21 tahun sehingag sudah selayaknya diremajakan agar tak gampang bocor,” tegasnya.
Oleh Pribadi Wicaksono
Harian Jogja
Oleh Pribadi Wicaksono
Harian Jogja
No comments:
Post a Comment