Tuesday, June 8, 2010

TDL Naik, Perajin Bantul Terancam Gulung Tikar

Perajin di Bantul menolak rencana kenaikan TDL. (Foto : Dian Ade Permana)
BANTUL (KRjogja.com) - Perajin di Kabupaten Bantul menolak rencana pemerintah untuk menaikkan tarif dasar listrik (TDL). Kenaikan tersebut dipandang akan semakin memberatkan perajin, karena selain berhadapan dengan produk luar negeri yang berharga murah, juga membuat biaya produksi membengkak.
Ketua Kelompok Perajin Tempurung Kelapa Dusun Santan, Guwosari, Pajangan, Nur Taufiq mengungkapkan, pihaknya sangat bergantung pada listrik untuk produksi. Saat ini dirinya mempekerjakan 12 orang, karena daya listrik miliknya, 2200 watt, tidak mampu menghidupkan seluruh mesin.
Sebagai antisipasi jika pesanan dari luar negeri membludak, Taufiq menggunakan genset. Namun itu pun sangat jarang, selain mengganggu lingkungan karena bising, juga biaya produksi akan naik. ”Untuk genset setiap menghidupkan minimal membutuhkan bahan bakar 6 liter,” kata Taufiq di Bantul, Selasa (8/6).
Taufiq meminta pemerintah tidak menaikkan tarif listrik. Dalam sebulan, dia mengaku mendapat keuntungan kotor sekitar Rp 5 juta, dan 10 persen diantaranya khusus untuk pembayaran listrik. ”Perajin sudah membuka lapangan pekerjaan, jangan diperberat lagi dengan ongkos produksi,” paparnya. (*-7)

No comments:

Post a Comment