Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mencatat perkembangan sukuk korporasi di Indonesia masih sangat rendah. Jika dibandingkan dengan total penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang mencapai Rp 20,5 triliun di semester I-2010, sukuk korporasi baru mencapai Rp 700 miliar.
Demikian diungkapkan oleh Ketua Bapepam-LK Fuad Rahmany dalam seminar bertajuk "Potensi Pengembangan Sukuk Korporasi di Indonesia" di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (06/07/2010).
"Perkembangan sukuk korporasi di Indonesia agak lambat, justru yang maju itu sukuk yang diterbitkan pemerintah atau SBSN. SBSN sampai dengan semester I-2010 sudah 20 sukuk yang diterbitkan dengan total Rp 20,5 triliun, sedangkan korporasi masih rendah yakni Rp 700 miliar ada 3 sukuk korporasi," papar Fuad.
Fuad menjelaskan, jika dibandingkan tahun sebelumnya memang penerbitan sukuk sudah menunjukkan perkembangannya. "Semester I-2009, sukuk korporasi mencapai Rp 476 miliar dan SBSN Rp 11,5 triliun. Memang ada kenaikan tapi cenderung lambat," tutur Fuad.
Jika dibandingkan dengan penerbitan sukuk global, Fuad mengatakan penerbitan sukuk di Indonesia masih sangat sedikit sekali. "Tahun 2008, tercatat ada 121 penerbitan produk syariah dari sukuk global sebesar US$ 16,7 miliar atau setara dengan Rp 160 triliun. Kemudian di 2009 meningkat secara signifikan, terdapat 750 penerbitan global mencapai US$ 32 miliar," jelasnya.
Kemudian, lanjut Fuad, pada semester I-2010 terdapat 348 penerbitan sukuk global dengan mencapai US$ 21 miliar. Fuad menuturkan, Bapepam akan terus mendorong mengembangkan sukuk korporasi melalui aturan-aturan yang sesuai dengan prinsip syariah. Karena memang berdasarkan pengalaman krisis, produk syariah tidak berdampak signifikan.
"Potensi sukuk masih sangat besar kita akan terus mendorong produk tersebut, sampai di even G-20 saja di mention dan disebutkan produk syariah harus dikembangkan. Karena syariah itu terhindar dari financial bubble," jelas Fuad.
(dru/ang) detikFinance
No comments:
Post a Comment