Thursday, July 15, 2010

Disperindagkop DIY Segera Tindaklanjuti Kenaikan Harga Sembako

Pedagang sayuran di Pasar Beringharjo Yogyakarta. Foto: Firha
YOGYA (KRjogja.com) - Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) DIY sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, Badan Ketahanan Pangan dan Bulog guna mengatasi kenaikan harga beberapa komoditas barang kebutuhan pokok seperti cabai, gula. Fluktuasi kenaikan harga belum bisa dipastikan untuk "diredam" mengingat komoditas yang mengalami kenaikan harga tersebut merupakan komoditas yang tergantung dengan musim.

"Meskipun persedian kebutuhan pokok cukup aman tetapi perlu disinergikan agar kenaikan harga tidak melonjak drastis. Pasalnya kenaikan harga-harga tersebut yang bersamaan dengan penerapan kebijakan permerintah akan memicu inflasi tinggi nantinya untuk itu Disperindagkop telah berkoordinasi dengan instasi terkait dalam mengambil langkah dan pemantauan harga," ungkap Kepala Disperindagkop DIY, RM Astungkoro saat dihubungi KRjogja.com, Kamis (15/7)

Astungkoro menambahkan saat ini dibeberapa daerah harga-harga sembako naik, hal ini juga terjadi di DIY namun kenaikan tersebut masih bisa dikendalikan dengan berkoordinasi dengan dinas-dinas yang menangani komoditas tersebut. Seperti kenaikan harga cabai rawit merah yang makin melambung, kini sudah mulai mengalami penurunan. "Kami tidak bisa melakukan Operasi Pasar (OP) untuk cabai dan komoditas lain selain gula dan beras karena itu sudah menjadi mekanisme pasar," katanya

Lebih lanjut Astungkoro mengungkapkan telah  berkomunikasi dengan daerah lain yang menjadi distributor kebutuhan pokok di DIY untuk mengatur mekanisme harga kembali agar harga tidak melambung tinggi. "Kenaikan harga sesuai mekanisme harga pasar, apabila permintaan konsumen meningkat sedangkan persedian barang terbatas otomatis harga akan naik, itu sudah hukum pasar jadi pemerintah tidak bisa menurunkannya, pemerintah hanya bisa mengendalikan beras melalui Bulog" imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop DIY, Ir. Surendro, ME mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir akan kenaikan harga ini karena masih dalam ambang batas kewajaran. Harga cabai saat ini juga sudah mulai turun untuk jenis cabai keriting dan cabai teropong, sementara harga cabai rawit merah memang masih tinggi karena permintaannya juga tinggi.

Sedangkan untuk kenaikan gula yang semula Rp.8.500 per kilogram kini sudah naik menjadi Rp.10.200 per kilogram, Surendro mengatakan hal ini dipengaruhi oleh beredarnya gula rafinasi dipasaran yang seharusnya diperuntukkan untuk kalangan industri. "Maraknya peredaran gula rafinasi ini sedang ditangani dan akan segera melakukan operasi pasar nantinya," ujarnya.

Mengenai kenaikan harga beras yang saat ini menjadi Rp.6 ribu perkilogram dari Rp.5 ribu per kilogram, Surendro mengatakan belum perlu dilakukan OP karena OP hanya akan dilakukan jika kenaikan harga beras lebih dari 15 persen. "Saat ini Bulog masih bisa mengantisipasinya karena kenaikan harga beras masih di bawah 10 persen," pungkasnya. (Fir)

No comments:

Post a Comment