Friday, October 8, 2010

Waspada! Cuaca Ekstrem Hingga Awal 2011

Ilustrasi
JAKARTA (KRjogja.com) - Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem untuk waktu yang agak lama. Hujan lebat disertai angin dan petir yang terjadi belakangan ini masih akan berlanjut hingga awal 2011.

Bahkan ke depan ancaman akan semakin meningkat karena puncak cuaca ekstrem baru mulai terjadi Desember nanti. Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Eddy Hermawan mengatakan, sebelum Desember, hujan lebat hanya berlangsung singkat.

“Puncaknya (hujan) terjadi Desember, berlanjut ke Januari dan Februari. Awal Februari harus diwaspadai dampaknya,” kata Eddy kepada wartawan di Jakarta Kamis (7/10/2010).

Berdasarkan penelitian Lapan, saat ini terjadi anomali iklim dengan kondisi curah hujan tidak normal. Musim penghujan yang semestinya dimulai pada bulanbulan terakhir justru telah terjadi sejak 2009 lalu hingga sepanjang tahun ini kondisinya basah.

Lapan memperkirakan cuaca ekstrem ini akan berlanjut hingga April 2011. Eddy pun meminta pemerintah mengantisipasi dampak cuaca ekstrem karena mengakibatkan bencana alam seperti banjir dan longsor.

Untuk sektor pertanian harus ada pola tanam yang tepat dan varietas yang tahan genangan agar tidak terjadi gagal panen.
Anggota Komisi VIII DPR Jazuli Juwaini meminta pemerintah melakukan antisipasi dan pencegahan untuk meminimalkan dampak bencana seperti banjir.

”Misalnya, menghentikan pembalakan liar, tata ruang yang baik, dan adanya daerah resapan air. Itu pemerintah harus mengusahakannya dan dilakukan lintas departemen,” katanya.

Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, pemerintah harus menyosialisasikan hal ini kepada masyarakat agar tanggap terhadap bencana, termasuk memberi tahu langkah cepat dan tepat mengurangi dampak dari bencana.

”Di musim seperti ini, harus ada sosialisasi gencar dari pemerintah agar masyarakat tanggap bencana,”ujarnya. Seperti diketahui, walaupun cuaca ekstrem belum mencapai puncaknya, hujan lebat yang terjadi beberapa hari belakangan sudah menimbulkan bencana di sejumlah daerah.

Di Papua Barat, misalnya, banjir bandang menerjang Wasior di Kabupaten Teluk Wondama. Musibah tersebut mengakibat 91 warga tewas, 61 orang hilang, dan 82 lainnya harus dirawat di rumah sakit. Banjir bandang juga memorakporandakan ratusan rumah.
ejak sepekan terakhir banjir juga melanda sejumlah kabupaten/ kota di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam hingga memaksa 6.154 kepala keluarga atau 23.770 jiwa meninggalkan tempat tinggalnya.

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), banjir terjadi di enam kabupaten, yakni Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Aceh Barat, Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Jaya, dan Kabupaten Aceh Barat Daya. Cuaca ekstrem dilaporkan juga mengakibatkan banjir di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Pandeglang, Banten. (Okz/Git)

No comments:

Post a Comment