Wednesday, June 9, 2010

Lagi, TKI Asal Kulonprogo Tewas di Malaysia

Ayu Purwasih menunjukkan foto ketika dia bersama suaminya di Malaysia. (Foto: Asrul Sani)
KULONPROGO (KRjogja.com) - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Pedukuhan Depok Desa Sukoreno Kecamatan Sentolo, Rukino (30) mengalami nasib naas. Dirinya mengalami kecelakaan kerja dan meninggal dunia di Malaysia. Menanggapi kabar duka tersebut, anggota Komisi IV DPRD Kulonprogo mendesak Dinas Sosial  Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) setempat membantu proses pemulangan jenasah TKI yang berangkat lewat PJTKI di Pontianak, Kalimantan Barat itu.

Sementara itu Kasi Perlindungan Tenaga Kerja dan Kasi Penempatan Tenaga Kerja Dinsosnakertrans Kulonprogo, Muhammad Djuaini dan Bambang Sutrisno mengaku belum tahu jika ada TKI asal Kulonprogo yang meninggal di Malaysia. Kendati demikian pihaknya akan segera mendatangi rumah duka sekaligus akan membantu proses pemulangan jenazahnya Rukino.

Kabar tentang meninggalnya TKI asal Desa Sukoreno kemarin mendapat perhatian serius dari anggota Komisi yang membidangi ketenagakerjaan Kasdiyono dan Akhir Nuryati. Keduanya dengan didampingi Kades Sukoreno Hj Sarinem Sastrodiatmojo terlihat menyampaikan bela sungkawa kepada ibu dan istri korban.

Hasil pantauan "KRJogja.com", meskipun di rumah duka belum banyak warga yang menyampaikan bela sungkawa, namun suasa duka begitu nampak dirasakan pihak keluarga. Guna menyambut kedatangan jenazah TKI Rukino, keluarganya telah memasang tenda di samping rumah mereka.

Istri korban, Ayu Purwasih (21) menuturkan, berita tentang kematian suaminya pertama kali diketahuinya pada Rabu siang (2/6). "Saya mendapat kabar kalau suami saya meninggal dari pihak perusahaan tempatnya bekerja," kata wanita asal Singkawang Kalimantan Barat tersebut.

Masih menurut penuturan Ayu, selama ini dia bersama suaminya bekerja di Malaysia. Karena dia hamil enam bulan, maka berdasarkan kesepakatan mereka, sang istri, Ayu pun memilih istirahat dan pulang ke kampungnya di Singkawang. Sementara suaminya tetap bekerja di Vian Plywood SDN BHD, Sungai Bedud Sibu Serawak Malaysia. "Suami saya saya bekerja sebagai asisten mandor disana," tandasnya.

Menyinggung penyebab meninggalnya Rukino, Ayu bersama orangtuanya Mahrin yang sengaja datang ke Sukoreno untuk menyambut kedatangan jenasah almarhum menuturkan, berdasarkan cerita dari Malaysia, setelah suaminya bekerja semalaman, sekitar pukul 05.00 pagi waktu Malaysia beristirahat di dekat tumpukan triplek. Mungkin karena keletihan, korban tertidur pulas. Tidak berselang lama tumpukan triplek ambruk dan menimpa tubuhnya hingga meninggal.

"Yang tahu pertama kali kalau suami saya tertimpa tumpukan triplek, temannya yang melihat dia (Rukino-Red.) istirahat di tempat itu sebelum kejadian. Setelah tumpukan triplek dibongkar, suami saya sudah dalam keadaan meninggal," kata Ayu tertunduk sedih.

Sedangkan kakak korban, Rukidi menuturkan, upaya pemulangan jenazah adik bungsunya itu sudah dilakukan. Namun karena terkendala syarat administrasi dan jadwal penerbangan dari Malaysia ke bandara Adisucipto yang hanya seminggu sekali, maka rencana pemulangan jenazah korban pada Selasa (8/6) kemarin ditunda Rabu dan ditunda lagi Jumat (11/6) mendatang.

"Kami sekeluarga berharap semua pihak bisa membantu kelancaran pemulangan jenazah adik kami, Rukino," katanya yang tidak bisa menutupi kesedihannya dengan meneteskan air mata. (Rul)

No comments:

Post a Comment